Suatumetode pengobatan, yaitu terapi dengan menggunakan magnet untuk penyembuhan berbagai penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada peredaran darah, sistem metabolisme, sistem hormon, enzim dan gangguan sel sel pada tubuh manusia. Terapi biomagnetik menggunakan magnet yang mempunyai kekuatan antara 300 sampai dengan 3000 gauss.
PemisahanProses pemisahan digunakan untuk menurunkan tingkat kompleksitas campuran bahan. Kromatografi, elektroforesis dan fraksinasi aliran medan adalah contohnya. Teknik tandem Kombinasi teknik-teknik di atas menghasilkan teknik "hibrida" atau "tandem".
Modifikasiekstraksi organik yang memisahkan sel epitel dan sel sperma. Metode ini umum digunakan untuk mengisolasi DNA pria dan wanita pada barang bukti kasus-kasus perkosaan yang mengandung campuran kedua jenis DNA tersebut.4 Tabel 3. Jumlah DNA yang Umumnya Diekstraksi dari Spesimen Biologis4 Tipe Sampel Jumlah DNA
Saudaramahasiswa, proses yang berlangsung pada kejadian di atas adalah identik dengan proses disolusi obat dalam cairan tubuh. Mari kita jelaskan secara detail dan singkat apa yang dimaksud dengan disolusi obat. A. KONSEP DISOLUSI 1. Disolusi mengacu pada proses ketika fase padat (misalnya tablet atau serbuk) masuk ke dalam fase larutan
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Seperti apa ya, proses pembekuan darah itu? Lalu, apa saja komponen penyusun darah serta fungsinya? Yuk, cari tahu jawabannya di artikel berikut! — Sore itu, Ucup sedang berlari santai mengitari kompleks tempat tinggalnya. Biasanya sih, Ucup cuma rebahan aja, tapi sore ini, Ucup memutuskan untuk olahraga supaya badannya terasa lebih bugar. Nggak deng, bohong. Ucup lari sore gara-gara disuruh Emaknya aja. Soalnya selama sekolah online, Ucup jarang olahraga dan kerjanya rebahan mulu. “Sana lari sore tuh, mumpung lagi nggak hujan!” ujar Emak Ucup sebelum akhirnya Ucup berangkat dengan baju olahraganya yang lumayan keren. Tapi, waktu lagi asyik berlari, tiba-tiba Ucup tersandung batu dan jatuh ke tanah. Bruk! “Aduh! Aww.. sakit..” ujar Ucup kesakitan. Yaahh, nggak jadi keliatan keren deh, si Ucup 🙁 Ucup berusaha bangkit sambil melihat keadaan sekitar. Hufttt, untung lagi sepi dan nggak ada siapa-siapa. Kalau dilihat tetangga kan malu. Setelah bangkit, barulah Ucup menyadari, ternyata ia terluka di bagian lutut dan berdarah. Huhu, kasian si Ucup. Kamu pernah mengalami kejadian kayak Ucup juga, nggak? Nah, kalau lagi luka terus berdarah gitu, biasanya nggak perlu waktu lama sampai akhirnya luka itu berhenti mengeluarkan darah. Kok bisa gitu, ya? Jawabannya adalah karena tubuh kita memiliki mekanisme pembekuan darah atau disebut juga sebagai koagulasi. Apa itu mekanisme pembekuan darah? Mekanisme pembekuan darah adalah kondisi menggumpalnya darah di sekitar luka, untuk menghentikan perdarahan yang terjadi. Mekanisme ini otomatis dilakukan oleh tubuh supaya tubuh nggak kehilangan terlalu banyak darah saat terluka. Baca juga Jenis-Jenis Sistem Peredaran Darah pada Manusia Seperti apa sih, proses pembekuan darah pada manusia? Yuk, kita cari tahu! Proses Pembekuan Darah Ketika kita terluka dan mengeluarkan darah, trombosit akan segera melekat di dinding jaringan pembuluh darah dan membentuk sumbatan yang bisa memberikan perlindungan darurat, supaya darah yang keluar nggak berlangsung secara terus-menerus. Nah, mekanisme ini bisa digambarkan dengan skema berikut. Check it out! Jadi, ketika kita terluka dan berdarah, trombosit akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase. Trombokinase ini akan mengubah senyawa protrombin menjadi trombin dengan bantuan Ca2+ kalsium dan vitamin K. Selanjutnya, trombin akan mengubah protein fibrinogen yang ada di plasma darah menjadi benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin inilah yang akan menyumbat luka, sehingga darah berhenti mengalir. Nah, sudah paham kan, bagaimana proses pembekuan darah terjadi? “Sudah paham sih, tapi sekarang malah jadi kepikiran hal lain, nih! Kenapa ya, darah kita warnanya merah? Bukannya kita juga punya sel darah putih?” Pertanyaan bagus, Ucup! Eh, salah, maksudnya teman-teman! Tapi, untuk menjawab pertanyaan itu, kita harus membahas komponen-komponen penyusun darah, nih. Yuk, kita bahas! Komponen Penyusun Darah Ternyata, darah kita itu terdiri atas beberapa komponen, lho! Bukan cuma sel darah merah aja, tapi juga ada sel darah putih, trombosit keping darah, serta plasma darah. Lalu, kenapa darah kita berwarna merah? Nah, jika dilihat dari gambar di atas, komponen penyusun darah itu ada berbagai macam. Mulai dari plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit keping darah. Sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit memiliki komposisi sebanyak 45% di dalam darah. Sementara sisanya 55% merupakan plasma darah. Berarti, komponen penyusun darah yang terbesar adalah plasma darah. Baca juga Macam-Macam Penyakit dan Kelainan pada Sistem Peredaran Darah Manusia Plasma darah sendiri warnanya adalah putih kekuningan. Nah, kalau plasma darah sudah bercampur dengan sel darah putih, keping darah, serta sel darah merah yang warnanya merah pekat, tentu saja warnanya akan ikut menjadi merah ya, teman-teman! Karena warna merah yang dimiliki sel darah merah sangat pekat dan dominan. Oleh karena itu, darah kita tetap berwarna merah meskipun komponennya bukan hanya sel darah merah. Sekarang kita bahas satu per satu mengenai komponen penyusun darah, yuk! 1. Plasma Darah Plasma darah merupakan cairan putih kekuningan yang tersusun dari 92% air, 7% protein plasma Albumin, Globulin, dan Fibrinogen, dan 1% mineral, oksigen, serta bahan organik dan anorganik lain. Albumin pada plasma darah berfungsi untuk memelihara tekanan osmotik. Sedangkan globulin berfungsi untuk membentuk zat antibodi. Selain itu, ada juga fibrinogen yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. 2. Sel Darah Merah Eritrosit Eritrosit adalah sel darah yang bersirkulasi di seluruh tubuh dan menyalurkan oksigen ke jaringan tubuh. Pada manusia, sel darah merah berbentuk bikonkaf cekungan ganda dan tidak mempunyai inti sel. Sel darah merah mengandung protein hemoglobin yang digunakan dalam transpor oksigen. Nah, warna merah pada sel darah merah itu dipengaruhi oleh hemoglobin, guys! Usia sel darah merah di tubuh kita bisa mencapai 120 hari. Sel darah merah yang sudah rusak atau sudah tua akan dipecah di dalam hati dan limfa. Kemudian, sel darah merah akan kembali diproduksi di sumsum tulang belakang. Produksi sel darah merah ini dikontrol oleh hormon eritropoietin yang dilepaskan oleh ginjal. 3. Sel Darah Putih Leukosit Leukosit mempunyai bentuk yang tidak tetap, tidak berwarna, dan mempunyai inti sel. Di dalam darah, komposisi sel darah putih sangat sedikit, yaitu kurang dari 1%. Sel darah putih memiliki fungsi utama untuk merespon imun, mengenali, dan mematikan kuman penyakit. Perlu kamu ketahui juga bahwa ukuran sel darah putih itu lebih besar daripada sel darah merah, lho! 4. Keping Darah Trombosit Keping darah atau trombosit adalah fragmen sel yang terlibat dalam pembekuan darah. Hayoo, masih inget nggak, peran trombosit dalam proses pembekuan darah? Kalau lupa, kamu bisa cek kembali skema proses pembekuan darah di atas, ya! Trombosit ini bentuknya tidak teratur, tidak mempunyai inti sel, serta berukuran lebih kecil dibandingkan sel darah merah maupun putih. Sayangnya, trombosit hanya berumur 8 hari sebelum akhirnya dirombak di sumsum merah. Untuk tahu bentuk dari masing-masing komponen penyusun darah, kamu bisa lihat pada gambar ini ya, guys! Bentuk komponen-komponen penyusun darah Sumber Fungsi Sistem Peredaran Darah Kenapa sih, di dalam tubuh kita harus ada darah? Kan serem, kalau lagi luka jadi merah-merah gitu 🙁 Eits, meskipun terkadang tampak menyeramkan karena berwarna merah gelap, kita tetap butuh darah lho, karena darah merupakan salah satu komponen penting yang menyusun sistem peredaran darah dalam tubuh. Sistem peredaran darah merupakan suatu sistem organ yang melibatkan jantung dan pembuluh darah yang berfungsi untuk menyirkulasikan darah di dalam tubuh. Sistem peredaran darah berfungsi untuk Transportasi zat oksigen, karbondioksida, hormon, dan sari-sari makanan. Mempertahankan suhu tubuh dengan mengedarkan panas tubuh secara merata ke seluruh tubuh. Pertahanan tubuh dari serangan patogen. Coba bayangin kalau di tubuh kita nggak ada darah. Malah jadi lebih serem, kan? Nah, itu dia pembahasan kita tentang proses pembekuan darah, komponen-komponen penyusun darah, serta fungsi sistem peredaran darah. Sebentarlagi, kamu akan menghadapi PAS, nih! Kalau kamu ingin mendalami materi dan memperbanyak latihan soal, yuk, langsung meluncur ke ruanguji! Dengan ribuan bank soal dan pembahasan yang menarik, dijamin persiapan kamu lebih matang! Referensi Irnaningtyas, Istiadi Y. 2016. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang Disempurnakan Edisi Revisi. Jakarta Erlangga. Sumber Gambar Gambar Bentuk komponen-komponen penyusun darah’ [Daring]. Tautan Diakses 2 Desember 2021. Artikel ini telah diperbarui pada 16 November 2022.
Proses pemisahan campuran banyak ditemui dalam kehidupan sehari – hari. Contoh proses pemisahan campuran dalam kehidupan sehari – hari seperti pembuatan garam, pengolahan limbah dan lain sebagainya. Ada beberapa cara untuk melakukan proses pemisahan campuran. Apa saja proses pemisahan campuran itu? Melalui halaman ini, sobat idschool dapat mencari tahu lebih lanjut. Sebelumnya, ingat kembali apa itu campuran. Secara umum, pengertian campuran diartikan sebagai berbauran, berbaur menjadi satu. Jika pembahasan dibatasi dalam ruang lingkup kimia, campuran diartikan sebagai gabungan dua zat atau lebih tanpa terjadi reaksi kimia. Contoh campuran yang cukup sering sobat idschool temui seperti segelas kopi, semangkuk santan, dan coba cari tahu campuran lain di sekitar sobat idschool. Tujuan dari pemisahan campuran adalah untuk memurnikan zat, sehingga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi suatu kebutuhan. Misalnya pada proses pemisahan campuran NaCl pada air laut untuk mendapatkan garam sehingga bisa diperoleh garam untuk masakan yang lezat. Contoh lain misalnya proses pemisahan camputan pada limbah cair sehingga zat cair yang sisa limbah dapat lebih ramah lingkungan. Tentu masih ada lagi contoh lain dari proses pemisahan campuran dalam kehidupan sehari – hari. Pemisahan campuran dilakukan dengan memperhatikan karakter zat yang ada pada campuran misalnya perbedaan ukuran zat, perbedaan titik didih. Apa saja proses pemisahan campuran? Beberapa proses pemisahan campuran meliputi sublimasi, evaporasi, filtrasi, destilasi, kromatografi, ekstraksi, kristalisasi, sentrifugasi, dan dekantasi. Bagaimanakah proses campuran itu berlangsung? Cari tahu lebih banyak melalui masing – masing berikut. Sublimasi Sublimasi adalah proses pemisahan campuran yang dapat digunakan untuk memisahkan komponen yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak dapat menyublim. Proses pemisahan campuran dengan cara sublimasi digunakan untuk mendapatkan suatu zat yang murni atau beberapa zat yang murni dari suatu campuran yang disebut pemurnian. Contoh sublimasi terdapat pada proses pembuatan kapur barus. Campuran kapur barus dan arang/pasir dipanaskan sehingga sifat kapur barus yang dapat menyublim akan menguap. Setelah didinginkan, kapur barus akan kembali menjadi padatan. Kapur barus merupakan zat yang dapat menyublim jika dipanaskan . Apabila kapur barus ini bercampur dengan zat pengotor seperti pasir atau arang, untuk memisahkan kapur barus dengan zat pengotor dapat dilakukan dengan proses sublimasi. Evaporasi Evaporasi penguapan adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair dengan spontan menjadi gas, seperti pada air menguap menjadi uap air. Contoh pemisahan campuran dengan evaporasi terdapat pada proses pembuatan garam. Garam yang dikonsumsi sehari – hari pada umumnya berasal dari air laut. Petani garam memanfaatkan panas matahari untuk membuat garam. Mereka menampung air laut pada tambak – tambak di tepi pantai, sehingga dapat terkena panas matahari langsung kemudian secara bertahap akan dihasilkan garam dan diproses lebih lanjut sehingga diperoleh garam dapur yang siap dikonsumsi. Baca Juga Bentuk Pencemaran Air – Eutrofikasi Pada proses pembuatan garam terjadi pemisahan antara zat cair berupa air laut yang mengandung NaCl dan H2O air. Zat cair dipanaskan akan menguap menjadi uap air dan NaCl pada air laut akan tertinggal. NaCl inilah yang menjadi garam dapur dan biasa sobat idschool konsumsi sehari – hari. Filtrasi Filtrasi adalah proses pemisahan kotoran pada suatu zat cair berupa air dan campuran pengotor sehingga diperoleh air yang bersih. Filtrasi penyaringan merupakan metode pemisahan fisik, yang digunakan untuk memisahkan antara cairan larutan dan padatan. Contoh pemisahan campuran dengan filtrasi terdapat pada penyaringan santan dari air parutan kelapa, air keruh untuk mendapatkan air bersih, dan lain sebagainya. Perhatikan proses pemisahan campuran dengan filtrasi pada gambar berikut. Fungsi dari sistem penyaringan filtrasi tersebut adalah untuk menyaring suatu zat cair untuk mendapatkan zat cair yang lebih bersih. Baca Juga Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Destilasi Destilasi disebut juga sebagai penyulingan, yaitu suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap volatilitas bahan. Dalam proses pemisahan campuran melalui destilasi, terjadi proses penguapan cairan yang kemudian hasil uapnya diembunkan kondensasi hingga diperoleh suatu zat cair. Karakteristik zat yang dapat dilakukan proses pemisahan zat dengan destilasi adalah memiliki perbedaan titik didih. Contoh destilasi adalah pemisahan etanol alkohol dan air. Distilasi dilakukan dengan cara memanaskan campuran pada labu distilasi. Zat cair yang memiliki titik didih rendah akan menguap terlebih dahulu sehingga terpisah dari campurannya. Uap zat cair akan melalui kondensor atau pendingin balik sehingga uap zat cair tersebut akan berubah menjadi cairan. Kemudian, cairan hasil dari proses tersebut akan menetes ke luar tabung dan kemudian ditampung dalam wadah penampung. Contoh proses pemurnian campuran dengan destilasi juga dapat ditemui pada pemisahan minyak dan air limbah setelah terpisah dari pasir untuk mendapatkan bahan bakar minyak. Baca Juga Sistem Pengolahan Limbah Cair – Lumpur Aktif Kromatografi Kromatografi adalah proses memisahkan zat dalam campuran dengan memanfaatkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam. Kromatografi digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang bercampur dalam medium diam ketika dialiri medium bergerak. Contoh kromatografi terdapat pada kertas untuk melihat adanya zat klorofil dalam larutan rebusan daun. Percobaan sederhana proses pemisahan campuran dengan kromatografi dapat diamati melalui sebuah kertas dengan tinta spidol yang dicelupkan ke dalam air. Setelah kertas tercelup, tinta spidol akan menjadi beberapa warna. Ketika air mulai meresap mencapai noda spidol, maka noda spidol di atas kertas akan mulai terpisah menjadi beberapa warna. Warna spidol sebenarnya dihasilkan oleh pencampuran beberapa zat warna. Air yang mengalir melalui pori-pori kertas kromatografi akan mendorong pemisahan zat warna pada spidol berdasarkan massa jenisnya. Hal tersebut akan mengakibatkan warna spidol tampak terpisah menjadi beberapa warna. Karakteristik pemisahan campuran melalui kromatografi terdapat pada zat yang memiliki perbedaan daya serap, lebih dahulu larut dalam pelarut, dan kurang daya serap pada kertas akan bergerak lebih cepat. Proses pemisahan campuran melalui kromatografi adalah untuk memisahkan molekul yang berikatan kuat yang memiliki kecepatan gerak daripada molekul yang berikatan lemah. Ekstraksi Proses pemisahan campuran melalui ekstraksi digunakan untuk memisahkan zat berdasarkan perbedaan kelarutan dalam pelarut. Contoh proses ekstraksi cukup mudah sobat idschool temui, yaitu pada pembuatan minuman teh. Pada pembuatan minuman teh terdapat proses mencampur teh dengan air panas. Teh yang bercampur air berubah warna menjadi coklat mengandung tanin dan kafein dari teh. Proses perubahan air panas dari jernih menjadi coklat inilah yang merupakan proses ekstraksi. Kristalisasi Kristalisasi digunakan untuk memisahkan zat padat dari pengotornya. Proses pemisahan campuran dengan kristalisasi didasarkan pada perbedaan kelarutan dari komponen campuran zat padat dalam pelarut tertentu. Contoh kristalisasi terdapat pada proses pembuatan gula putih dari tebu. Sentrifugasi Sentrifugasi disebut juga sebagai pemusingan, merupakan proses pemisahan campuran untuk memisahkan memisahkan zat berukuran kecil dan mempunyai perbedaan massa jenis dengan memanfaatkan gaya sentrifugasi diputar. Proses sentrifugasi dilakukan dengan cara diputar menggunakan alat sentrifugasi atau pemusing. Teknik pemusingan dilakukan dengan menggunakan prinsip gaya sentrifugal, yaitu memutar komponen yang akan dipisahkan dan diletakkan dalam suatu tabung, dengan waktu dan kecepatan tertentu. Campuran yang telah disentrifugasi akan memisah dalam dua fase yaitu fase cair yang disebut supernatan dan fase padatan yang terendap yang disebut pelet. Contoh pemisahan sel darah merah dan sel darah putih berupa padatan dalam plasma darah cairan. Dekantasi Proses pemisahan campuran dekantasi dilakukan dengan cara mengalirkan campuran berupa padatan dan larutan secara perlahan-lahan melalui batang pengaduk yang dibawahnya telah diletakkan gelas kimia sebagai penampung sehingga cairan akan tertampung dalam gelas kimia dan padatan akan tertinggal dan terpisah dari larutannya. Dekantasi digunakan untuk memisahkan antara padatan dengan larutannya. Contoh dekantasi terdapat pada proses pemisahan gel dengan air, lumpur dengan air, dan pasir dengan air. Sekian ulasan materi mengenai proses pemisahan campuran, meliputi sublimasi, evaporasi, filtrasi, destilasi, kromatografi, ekstraksi, kristalisasi, sentrifugasi, dan dekantasi. Terimakasih sudah mengunjungi idschooldotnet, semoga bermanfaat. Baca Juga Perbedaan Campuran Homogen dan Heterogen
jelaskan proses pemisahan campuran yang diaplikasikan pada sel darah